Secara umum, ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (a) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (c) memfokuskan aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987; Manasse, 1985). Adapun secara lebih detil, deskripsi tentang kualitas dan perilaku kepala sekolah efektif dapat diambil dari pengalaman riset di sekolah-sekolah unggul dan sukses di negara maju.
Baca Juga: Pentingnya Studi Tentang Kepemimpinan Sekolah Efektif
Atas dasar hasil riset tersebut, dapat dijelaskan ciri-ciri sebagai berikut:
- Kepala sekolah efektif memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut
- Kepala sekolah efektif memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf
- Kepala sekolah efektif tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran
- Kepala sekolah efektif mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan
- Kepala sekolah efektif mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif
- Kepala sekolah efektif memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.
Di sisi lain, kepala sekolah yang tidak efektif biasanya:
- Membatasi perannya sebagai manajer sekolah dan anggaran
- Menjaga dokumen, sangat disiplin
- Berkomunikasi dengan setiap orang sehingga memboroskan waktu dan tenaga
- Membiarkan guru mengajar di kelas
- Memanfaatkan waktu hanya sedikit untuk urusan kurikulum dan pembelajaran (Martin & Millower, 1981; Willower & Kmetz, 1982).
Kenyataan menunjukkan sedikit sekali kepala sekolah dipersiapkan sebagai pemimpin instruksional (Goodlad, 1983).
Leave a Reply