1. Perubahan dengan pendekatan struktural, yaitu perubahan dilakukan dengan mengubah struktur yang ada atau perubahan dimulai dari pemimpin dan kebijakan. Perubahan ini disebut juga sebagai perubahan radikal.
2. Perubahan dengan pendekatan kultural, yaitu perubahan terhadap mitos, kebiasaan, nilai, keyakinan, simbol, dan ritual. Manajer menganalisis kultur mana yang perlu perubahan. Perubahan kultur pada sekolah misalnya, harus tetap mengacu pada mutu lulusan sebagai produk dari pembelajaran. Jika tidak, sekolah akan menjadi lembaga simbol.
3. Perubahan dengan pendekatan sosial, yaitu perubahan dari masyarakat primitif ke modern, masyarakat agraris ke industri, masyarakat industri ke informasi, masyarakat tidak mau belajar ke masyarakat belajar, dan seterusnya.
4. Perubahan dengan pendekatan dari bawah, yaitu kebalikan dari perubahan struktural yaitu bukan dari pemimpinnya tetapi dari bawahan yang dipimpinnya yang ingin berubah.
5. Perubahan dengan pendekatan dari diri sendiri (personal), yaitu perubahan yang datang dari diri sendiri sebab siapa lagi yang mengubah nasib kita kalau tidak kita sendiri. Jangan menunggu orang lain yang mengubah diri kita karena perlu waktu dan belum tentu orang lain mau dan mampu mengubah diri kita. Perubahan personal meliputi tiga tahap, yaitu (1) pencairan (unfreezing), (2) perpindahan (moving) atau pengenalan (introducing), dan (3) pembekuan pola baru (refreezing). Pencairan ialah menyadarkan anggota akan kekurangan cara kerja/keyakinan/model/ kondisi lama. Perpindahan ialah memperkenalkan kepada anggota cara kerja/keyakinan/model/kondisi baru. Pembekuan pola baru ialah pembiasaan cara kerj a/keyakinan/model/kondisi lama.
6. Perubahan dengan pendekatan dari yang mudah, yaitu perubahan yang praktis dan cepat dilakukan.
7. Perubahan dari yang kecil, yaitu perubahan sedikit demi sedikit tidak menunggu sampai menjadi besar dulu baru berubah.
8. Perubahan dengan pendekatan dari murah, yaitu perubahan yang paling hemat biayanya sehingga tidak memberatkan dan dapat diwujudkan.
9. Perubahan terus-menerus, yaitu perubahan yang tiada henti-henti menuju pada kesempurnaan. Perubahan kecil dan terus-menerus disebut juga sebagai perubahan inkremental atau perubahan dengan motode Kaizen.
10. Perubahan dengan pendekatan sistem, yaitu perubahan yang dilakukan dengan mengundang konsultan. Konsultan selanjutnya mencari subsistem yang menjadi sumber masalah, mengkaji subsistem/hubungan antarsubsistem mana yang perlu diubah, mengajukan alternatif perubahan, dan melaksanakan langkah rinci dapat mengikuti model CREATE, yaitu:
Care: mencari sumber masalah.
Relate: membangun hubungan. antar subsistem.
Examine: menelaah subsistem masalah.
Acquaire: memperoleh sumber daya.
Try: mencoba alternatif terbaik.
Extend: memperluas pertimbangan.
Renew: memeriksa pembaruan (Anonim, 2005)
11. Perubahan dengan pendekatan rasional, yaitu perubahan dilakukan dengan menggunakan pola yang diyakini bahwa anggota or ayang adalah orang-orang rasional yang akan berubah jika melihat ada dinasan yang mengindikasikan perlunya perubahan. Tugas manajer adalah menyediakan data yang meyakinkan bawahannya agar mau dan mampu berubah.
12. Perubahan dengan pendekatan politik dan ekonomi, yaitu perubahan yang dilakukan dengan negosiasi dan koalisi serta memanfaatkan bargaining power yang dimiliki. Manajer perubahan bertugas melakukan negosiasi dengan memfokuskan perhatikan pada kepentingan ekonomi bawahannya, lulusan, dan Pengguna lulusan.
Sumber:
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.244-246.
Keyword terkait:
pengorganisasian dalam manajemen, pengorganisasian dan struktur organisasi, pengorganisasian dan organisasi