Administrasi dipelajari di Universitas Gajah Mada sekitar tahun 1950-an. Administrasi juga dipelajari di Perguruan Tinggi Tata Praja Ujung Pandang pad tahun 1951 yang dipelopori oleh Tjia Kok Tjiang. Kemudian, administrasi dipelajari di Sekolah Pamong Praja Malang yang sebelumnya bernama Kursus Kader C Selanjutnya Sekolah Pamong Praja itu berubah menjadi Institut Ilmu Pemerintahan. Administrasi diterapkan di Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dengan PP RI Nomor 30 Tahun 1957 yang kemudian disempurnakan dengan PP RI Nomor 5 Tahun 1971.
Selanjutnya, pada tanggal 24 Desember 1960, Lembaga administrasi Negara Republik Indonesia mendirikan PTDIAN yang sekarang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA). Pelajaran administrasi negara sebagai salah satu pelajaran utamanya. Administrasi pendidikan dan supervisi pendidikan menjadi mata kuliah dasar umum di lingkungan universitas-universitas pendidikan sejak tahun 1982.
Teori-teori administrasi dari luar negeri akhirnya turut mewarnai teori dan praktik administrasi di Indonesia dengan masuknya buku-buku dari luar negeri dan banyaknya pakar administrasi, manajemen, dan organisasi yang menyelesaikan pendidikannya di luar negeri.
Sejak 1 Januari 2001 tema penting yang terjadi di negara kita adalah isu desentralisasi, maka terjadilah desentralisasi pendidikan yang diikuti dengan otonomi sekolah. Reorientasi manajemen pendidikan berubah dari manajemen berbasis pusat menjadi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.55-56.
Keyword terkait:
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan, administrasi pendidikan menurut para ahli, administrasi pendidikan dan manajemen pendidikan.